Nama : Rafisal Hamdi
NIM : 12181059
Kelas PraTD : BeeTalk
AKU
AMBISI,
KENYATAAN, DAN USAHA
Assalamualaikum
wr. wb. Halo
teman-teman, sebelum masuk ke intinya, gimana
nih, udah pada sans gak? Ya harus sans dong yah, wkwkwk. Perkenalkan nama
saya Rafisal Hamdi atau biasa
dipanggil Fisal (wuihhh keren gak tuh). Saya berkuliah di Institut Teknologi Kalimantan melalui jalur
SNMPTN dan diterima sebagai mahasiswa
program studi Teknik Industri, ashiyyaaaap.
Saya lahir di Satui, 21 Juni 2000 dan
besar di Sangatta (kuy lah sekali-kali jalan
jalan ke sini, banyak buaya daratnya lho, eh, buaya-buaya ganasnya wkwkwk).
Selama 4 tahun perkuliahan yang saya jalani, saya memiliki AKU (Ambisi, Kenyataan,
dan Usaha) yang ingin saya capai, hal tersebut akan saya lampirkan.
Sebelum
itu, saya akan menjelaskan kembali materi tentang AKU. AKU adalah singkatan
dari ambisi, kenyataan dan usaha. Ambisi dapat diartikan sebagai keinginan yang
besar untuk mencapai atau memperoleh sesuatu. Kenyataan adalah kondisi atau keadaan pada saat ini. Dan yang
terakhir, usaha adalah suatu upaya atau
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam mencapai ambisi. Jadi, AKU dapat dimaknai
sebagai ambisi atau hasrat yang besar untuk mencapai sesuatu namun disisi lain
terdapat kenyataan yang dapat menghambat tercapainya ambisi tersebut sehingga
memerlukan usaha yang cukup dan memadai guna mencapai ambisi yang diharapkan
(KBBI,-).
And now, berikut ini adalah
AKU (Ambisi, Kenyataan, dan Usaha) yang saya miliki untuk 4 tahun masa
perkuliahan yang akan datang,
Ambisi
Ambisi
saya selama perkuliahan adalah selalu mempertahankan nilai IPS
di atas 3,00. Saya juga berambisi untuk bisa ikut serta dalam kepanitiaan pada kegiatan kampus, serta bisa ikut berjuang dalam organisasi KM ITK dan berjuang membangun himpunan
prodi saya.
Kenyataan
Kenyataan
yang saya hadapi saat ini adalah nilai yang saya dapatkan di semester 1 masih
kurang memuaskan bagi saya serta saya masih minim
pengetahuan dan pengalaman mengenai organisasi dan masih gugup dalam
menyampaikan pendapat kepada publik. Saya juga masih mengalami
kesulitan dalam bergaul dengan civitas akademika kampus ITK.
Usaha
Melihat
kenyataan yang ada, usaha yang saya lakukan untuk mencapai ambisi saya adalah
belajar lebih giat dari yang sebelumnya saya lakukan, dan lebih aktif ketika
mengikuti proses perkuliahan. Saya juga harus menguatkan tekad dan mencari
lebih banyak ilmu dan pengalaman kepada kakak tingkat.
Saya harus lebih percaya diri dan berani membuka obrolan agar dapat
bersosialisasi dengan baik.
SRK
Sasaran,
Resiko, dan Konsekuensi
SRK
adalah singkatan dari sasaran, resiko, dan konsekuensi. Sasaran merupakan target dimasa yang akan
datang yang ingin dicapai baik dalam individu maupun kelompok. Resiko adalah
kemungkinan akan akibat yang kurang menyenangkan yang akan diperoleh dari suatu
usaha pencapaian sasaran. Sedangkan untuk konsekuensi sendiri adalah hasil yang
akan di dapatkan apabila dapat mencapai sasaran maupun apabila pencapaian
tersebut gagal (KBBI,-).
Adapun SRK
saya selama 4 tahun perkuliahan adalah
sebagai berikut.
Tahun
pertama :
Sasaran yang ingin dicapai :
-
Lulus mata kuliah TPB dan Prodi dengan nilai yang memuaskan, minimal IPS 3,20
-
Dapat mengenal dan bersosialisasi dengan seluruh civitas
akademika ITK dengan baik
-
Dapat beradaptasi di lingkungan kampus dan masyarakat
Resiko :
-
Mengurangi waktu untuk bersantai dan beristirahat untuk
dialihkan sebagai waktu belajar dan menyelesaikan urusan
-
Akibat mengurangi waktu beristirahat, maka kondisi kesehatan
akan terganggu
Konsekuensi :
-
Jika berhasil, saya akan mempertahankan dan meningkatkan
capaian saya
-
Jika gagal, tetap nothing to lose, tingkatkan usaha, tetap sabar
dan ikhtiar kuncinya
Tahun ke-dua
:
Sasaran yang ingin dicapai :
-
Bergabung dalam organisasi himpunan prodi atau KM ITK
-
Dapat mengatur kegiatan kampus dengan baik, mulai dari
akademik maupun non akademik
-
Tetap menjaga nilai IPS di atas 3,00
Resiko :
-
Jam istirahat akan berkurang, kesehatan mulai terganggu
-
Kemungkinan mengalami penurunan nilai lebih besar jika tidak
bisa membagi waktu dengan baik
Konsekuensi :
-
Jika berhasil, saya pasti bersyukur dan terus meningkatkan
usaha dan ibadah
-
Jika gagal, saya akan mengalami penurunan nilai dan hal itu
akan membuat saya kecewa, namun tetap nothing to lose.
Tahun
ke-tiga :
Sasaran yang ingin dicapai :
-
Mengikuti kegiatan kepanitiaan yang tidak bisa saya lakukan
di tahun kedua
-
Persiapan mencari tempat magang
Resiko :
-
Saya akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan
berorganisasi, sehingga tantangannya akan lebih sulit
-
Sulitnya membagi skala prioritas
Konsekuensi :
-
Jika berhasil, maka ilmu dan pengalaman yang didapat
akan sangat berharga untuk kedepannya
-
Jika gagal, bukan hanya tidak dapat berorganisasi dengan
baik, reputasi di mata teman-teman akan menurun, jelas sebuah kerugian bagi saya.
Namun bagaimanapun harus tetap berjuang dan nothing to lose
Tahun
ke-empat :
Sasaran yang ingin dicapai :
-
menyelesaikan Sidang dan mengerjakan skripsi dengan baik dan
benar.
-
Lulus dengan nilai IPK yang memuaskan, minimal 3,30
Resiko :
-
Saya harus memfokuskan diri dengan skripsi yang saya buat dan
berlatih menghadapi sidang dengan baik agar dapat menyelesaikan sesegera
mungkin
Konsekuensi :
-
Jika berhasil, tentu saya sangat bersyukur, puas dan
bahagia serta melakukan persiapan untuk kehidupan pasca kuliah
-
Jika gagal, tetap semangat meskipun berat dan melelahkan, selalu
nothing to lose, tingkatkan usaha, dan tawakkal kepada Tuhan.
Demikian AKU dan SRK yang
saya buat, mungkin ada beberapa hal yang terkesan idealis, namun ingatlah seperti
yang diamanatkan oleh Founding Father bangsa kita, Soekarno, dan Presiden Joko
Widodo, tujuan baik takkan tercapai tanpa adanya rasa optimisme. Semoga artikel
yang saya buat bisa membawa manfaat, baik untuk saya sendiri maupun para
pembaca. Kurang dan lebihnya mohon maaf, Wassalamualaikum wr.wb. SPECTA!
Comments
Post a Comment